Selasa, 12 Mei 2009

HAMIL ALAMIAH, Pemeriksaan Sejak Dini dan Rutin Harus

Dr.Irham Suhaemi,SpOG

Terhadap ibu hamil harus dilakukan pemeriksaan dini dan secara rutin. Kadang-kadang juga diperlukan pemeriksaan laboratorium. Dengan pemeriksaan pada pertemuan awal, jika ada masalah dengan kehamilan, tentu akan lebih dini diketahui. Nah, biasanya salah satu yang acap terjadi adalah pendarahan.

Soal pendarahan ini, ujar Dr. Irham Suheimi, SpOG, pada intinya dibedakan berdasarkan waktu terjadinya pendarahan. Kalau pendarahan terjadi di awal usia hamil di bawah 22 minggu yang paling banyak penyebabnya adalah abortus atau diagnosa lain kemungkinan terjadi kehamilan di luar kandungan atau kehamilan anggur. Sedangkan abortus itu banyak jenisnya. Misalnya ada abortus iminen atau abortus-nya baru mengancam, sedangkan kehamilannya masih dapat dipertahankan, ada juga abortus inkomplit dimana jaringan konsepsi belum keluar seluruhnya dari rahim dan abortus komplit.


Menurut Dr. Irham, pendarahan itu terjadi pasti ada sebabnya. Mungkin karena kehamilan ektopik atau kehamil­an mola. Kalau abortus banyak lagi sebabnya, yang paling banyak karena kelainan kromosom sehingga bayi yang terbentuk tidak sempurna. Ini disebabkan karena adanya faktor genetik dan non-genetik.
Misalnya, ibu-bapaknya normal-normal saja, sementara pada si bayi terjadi kelainan-kelainan. Ini terjadi akibat pembuahan yang tidak sempurna atau pembuah­an selnya tidak bagus.


”Penyebab lainnya, ke­mungkinan si ibu mempu­nyai penyakit kronis. Ada juga mungkin karena ibunya mempunyai penyakit darah. Atau yang sekarang banyak terjadi adalah kemungkinan terkena infeksi TORCH, penyakit gula atau sakit thyroid. Nah, ini berisiko untuk gugur. Bisa juga disebabkan tempat tumbuh bayi tidak bagus atau di rahimnya terdapat tumor atau miom,” papar dia.

Lantas bagaimana mengatasi pendarahan pada usia hamil di bawah 22 minggu? Jawabnya tergantung. Pengobatan yang dilakukan tergantung pada penyebabnya. Setelah diketahui penyebabnya, diobati dulu penyakitnya. “Misalnya jika pendarahan disebabkan penyakit serviks inkompeten, kita meng­atasinya dengan menguatkan mulut rahimnya dengan jahitan.Tapi kalau terjadi kelainan pada kromosom, kami tidak bisa membuat rekayasa,” ujar Dr. Irham.

Sementara itu, untuk kasus pendarahan di atas 22 minggu beda lagi. Menurut Dr. Irham, pendarahan usia hamil di atas 22 minggu biasa­nya ada dua penyebab terbanyak yaitu plasenta previa dan solusio plasenta. Tapi terbuka kemungkinan penyebab lain misalnya, cervicitis, polip serviks, varises vagina, dan vasa previa.

“Untuk plasenta previa, penyebab pastinya kami tidak tahu, yang pasti ada faktor risiko. Jika plasenta previa mungkin karena usia pada ibu, jumlah anak, atau bekas operasi sebelumnya. Itu adalah faktor, tapi bukan penyebab. Untuk solusio plasenta dapat disebabkan oleh pecah ketuban, trauma pada perut ibu atau ada tekanan darah tinggi. Yang jelas, plasenta previa adalah plasenta yang tertanam di segmen bawah rahim. Sedangkan solusio plasenta adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Yang terakhir ini angkanya meningkat pada wanita merokok atau pemakai kokain,” urainya.
Makanya, lanjut Dr. Irham, agar aman atau bebas dari penyakit lakukan pemeriksaan ibu hamil sedini mungkin. Pada usia 20 minggu ke atas dokter sudah dapat mendiagnosa jika terjadi plasenta previa. Tapi, untuk kasus solusio plasenta yang bisa ditinjau dokter adalah faktor risiko yang ada pada ibu seperti hipertensi, sakit gula, kelainan darah atau air ketubannya berlebihan yang sewaktu-waktu bisa pecah. Pada kehamilan sangat besar atau kembar pun bisa menjadi sebagai faktor risiko. Faktor-faktor risiko inilah yang akan dijadikan pertimbangan untuk mendiagnosa solusio plasenta, walaupun solusio plasenta dapat terjadi pada ibu yang tidak memiliki faktor resiko.

0 komentar:

Posting Komentar