Selasa, 12 Mei 2009

Rumah Sakit Bunda Selalu Up Date Teknologi

Teknologi termutakhir telah menjadi sentral dan vital. Hampir tidak ada aspek kehidupan yang luput darinya. Tidak terkecuali dengan bidang kedokteran. Ini disadari betul oleh RSIA Bunda Jakarta. Sekaligus bisa dibilang menjadi salah satu fokus perhatian rumah-sakit tersebut.

”Teknologi tidak akan ada habisnya. Di rumah-sakit kami akan selalu ada pembaharuan-pembaharuan. Tentunya ini tergantung pada kondisi dan keperluan kami. Kalau kondisi mengharuskan terjadi pembaharuan, kami pasti akan berinvestasi. Terlebih lagi produsen teknologi selalu berinovasi, sehingga menghasilkan produk lebih canggih,” jelas Dr. Mirta Widia, MARS, Direktur Medis RSIA Bunda di Jakarta.



Hanya saja, sambung Dr. Mirta, untuk menghasilkan teknologi yang lebih canggih, pastinya produsen mengeluarkan biaya lebih besar. Harga teknologi tersebut pun otomatis menjadi mahal. ”Produsen memerlukan cost untuk mengembangkan teknologinya. Otomatis harga jualnya menjadi mahal. Karenanya, kami harus berhati-hati dalam berinvestasi untuk memperbaharui peralatan yang ada. Faktor yang menjadi bahan pertimbangan adalah sejauh teknologi itu berguna untuk pasien dan secara finansial menguntungkan atau tidak,” jelasnya.

Sebagai bukti dari keseriusan RSIA Bunda Jakarta dalam pembaharuan teknologi, lanjut Dr Mirta, pihak­nya sekarang memiliki peralatan USG jenis 2 Dimensi. Alat ini lebih canggih ketimbang model 3D atau 4D.

”Dengan USG generasi sebelumnya kita hanya bisa melihat luarnya. Tapi ketika menggunakan peralatan USG yang terbaru tersebut, kita bisa meneliti lekak-lekuk bagian dalamnya. Karena, resolusi yang disediakan alat tersebut sudah cukup tinggi dan bagus serta kelihatan lebih detail. Selain itu, di rumah-sakit kami sekarang ini ada juga peralatan CPAP,  Ventilator HFO, dan Nox box,” papar Dr. Mirta.

Kendati begitu, peralatan yang digunakan antara satu Rumah Sakit Bunda dengan lainnya tidak mesti sama. Dengan perkataan lain, peralatan yang digunakan tergantung jenis dan kebutuhan rumah-sakit. Misalnya, CT Scan ada di RSU Bunda Margonda, Depok, dan RSU Bunda Padang saja. Nah, RSU Bunda Margonda tentu teknologinya lebih baik. Selain USG, tersedia laparaskopi surgery, yaitu operasi dengan luka minimal sehingga hanya satu hari dirawat kemudian boleh pulang.

Sedangkan di RSIA Bunda Jakarta alkes tersebut tidak disediakan, karena RSIA Bunda Jakarta bukan rumah-sakit umum. BMC Padang mempunyai CT Scan, USG 3D/4D, dan di RSU Bunda Margonda memiliki teknologi bedah syaraf serta medical check up. “Kalau di RS Bunda Jakarta terdapat USG 3D/4D, bedah anak, dan fasilitas pelayanan NICU-PICU. Kami juga mempunyai HFO Ventilator dan Nox Box. Mungkin di Jakarta kami termasuk yang terlengkaplah. Mungkin hanya satu atau dua rumah-sakit yang punya,” ungkap Dr. Mirta.

Lebih rinci Dr. Mirta menuturkan, pihaknya juga memiliki klinik fertilitas. Klinik ini dilengkapi dengan laboratorium bahan/ medium. Peralatan di laboratorium ini lebih canggih, sehingga tingkat keberhasilan mengatasi masalah fertilitas menjadi lebih tinggi.

Menurut Dr. Mirta, teknologi canggih saja belum cukup. Lantaran di situ ada persoalan kualitas sumber daya manusia sebagai pengguna teknologi. Oleh karena itu, RSIA Bunda selalu meningkatkan kualitas sumber daya manu­sianya. Terlebih lagi ketika ada teknologi baru yang digunakan RSIA Bunda.


         

“Setiap ada teknologi baru, pasti kami adakan pelatih­an-pelatihan untuk dokter. Bentuknya bisa macam-macam seperti seminar dan workshop. Dengan begitu mereka bisa menggunakan teknologi itu dengan baik dan benar. Perawatnya juga harus betul-betul mengerti, agar mereka bisa membantu dokter,” imbuh Dr.Mirta.

0 komentar:

Posting Komentar