Minggu, 17 Mei 2009

PERAWATAN GIGI ANAK

Drg. Asdi Zen, Staf dokter RSIA Bunda Jakarta

Anda mungkin tak pernah berpikir, dengan mengkonsumsi makanan bergizi pada masa kehamil¬an, dan membersihkan gigi sejak dini membuat gigi anak Anda sehat dan kuat.
Gigi anak yang cantik tak saja membuat senyumnya menjadi lebih indah, tapi juga mampu meningkatkan rasa percaya diri anak. Oleh karenanya orangtua perlu mempersiapkan, dan membantu anak membentuk gigi yang sehat dan kuat.
Pertumbuhan bakal gigi sejak dalam rahim, tepatnya sejak trimester pertama atau saat janin berusia satu bulan dan berlangsung sampai bayi lahir. Karenanya dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi sebelum dan selama masa kehamilan, membuat gigi anak kuat.


Anda mungkin tak pernah berpikir, dengan mengkonsumsi makanan bergizi pada masa kehamil¬an, dan membersihkan gigi sejak dini membuat gigi anak Anda sehat dan kuat.
Gigi anak yang cantik tak saja membuat senyumnya menjadi lebih indah, tapi juga mampu meningkatkan rasa percaya diri anak. Oleh karenanya orangtua perlu mempersiapkan, dan membantu anak membentuk gigi yang sehat dan kuat.
Pertumbuhan bakal gigi sejak dalam rahim, tepatnya sejak trimester pertama atau saat janin berusia satu bulan dan berlangsung sampai bayi lahir. Karenanya dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi sebelum dan selama masa kehamilan, membuat gigi anak kuat.
Menurut Drg. Asdi Zen, dokter gigi dari RSIA Bunda Jakarta, dalam proses pertumbuhan, gigi memerlukan berbagai macam vitamin dan mineral. Karenanya, janin membutuhkan semua mineral dan vitamin bagi gigi dari tubuh ibunya.
) akan mengambil dari mana unsur vitamin dan mineral untuk tumbuh. Apalagi jika ibunya diet. Kalau perlu sebelum kehamilan calon ibu perlu mengkonsumsi makanan bergizi. Karena ditakutkan pada saat kehamilan ibu malas makan, mual. Jadi jika saat pembuahan atau masa kehamilan terjadi gangguan nutrisi, maka ’benih’ gigi tidak terganggu,” tandas Asdi, dokter alumnus FKG UI.
Asdi mencontohkan, jika sejak dalam kandungan seorang anak telah kekurangan fosfor, maka email giginya akan memiliki pori-pori yang besar. Kondisi ini akan membuat gigi mudah rapuh dan berlubang.
Vitamin A, C, D, fosfor dan kalsium merupakan vitamin dan mineral yang dibutuhkan gigi untuk tumbuh. “Mengenai jumlah kebutuhannya, setiap orang berbeda-beda. Konsultasi dengan dokter gizi merupakan langkah yang tepat,” kata Asdi.
Hati, susu, kuning telur, keju, sayuran, wortel, tomat merupakan sumber vitamin A. Vitamin C terkandung dalam buah-buahan seperti jeruk, mangga, jambu biji, dan lain-lain. Sementara daging ikan salmon, dan susu merupakan sumber vitamin D.
Kandungan fosfor dalam makanan banyak terdapat dalam makanan yang tinggi protein, seperti ikan, ayam, daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serelia atau gandum. Sedangkan kalsium berasal dari makan¬an, seperti susu, mentega, dan ikan teri.
Lalu bagaimana jika bayi sudah lahir, dengan gizi ibu yang kurang bagus? Menurut Asdi, gizi di¬perbaiki melalui air susu ibu. “Ok mungkin gigi susunya kurang bagus, tetapi yang gigi selanjutnya, yakni gigi tetap kita persiapkan dengan baik. Saya menyayangkan, dia orang ’berada’ yang notabene asupan gizinya bagus, tetapi gigi anaknya hancur lebur, karena ter¬abaikan,” ungkapnya.

Pembersihan Gigi
Setelah gigi tumbuh, gigi akan mengalami erupsi, yakni munculnya gigi dari gusi yang terjadi setelah kelahiran. Pada saat mulai dan selama erupsi gigi orangtua perlu mulai membersihkan gigi.
Asdi menjelaskan proses berlubangnya gigi tergantung tiga kondisi, yaitu gigi, asam, dan time. Sehingga untuk mencegah gigi berlubang setiap orang perlu memutus salah satu dari tiga kondisi di atas
“Misalnya orang ompong, pasti tidak akan memiliki gigi berlubang. Begitu juga dengan endap¬an sisa makanan di gigi yang dapat menciptakan suasana asam. Jika kita ganggu dengan menggosok gigi, maka gigi berlubang tak akan terbentuk. Sedangkan time berarti waktu yang diperlukan bakteri untuk ‘membuat’ lubang di gigi. Bagi bayi, batita dan balita waktu penguraian berkisar tiga jam. Sementara waktu penguraian bakteri bagi orang dewasa lebih lama. Hal ini dikerenakan email gigi orang dewasa lebih kuat. Nah, jika selama waktu itu kita ‘ganggu’ bagaimana gigi itu mau berlubang,” jelas Asdi.
”Sebaiknya kebiasaan membersihkan gigi ditanamkan orangtua sejak dini, sehingga kelak dengan sendirinya kebiasaan ini akan terbentuk dalam diri anak,” nasihat Asdi.

Box
Hal Penting dalam Gigi
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan perawatan gigi:
1 Lakukan pembersihan gigi bayi hingga balita sesering mungkin. Misalnya, sehabis mengkonsumsi air susu (ASI, atau formula), dan makanan (kecil—snack, cookies, atau besar –lunch, dinner). Bersihkan gigi bayi atau batita dengan tisu, kasa, atau lap lembut.
2 Ajaklah anak dan berikan pengertian mengenai pentingnya menggosok gigi. Jangan memaksa anak. Hal ini akan membuat anak trauma untuk menggosok gigi.
3 Lakukan tes gigi minimal satu bulan sekali. Hal ini bertujuan memeriksa apakah cara menggosok gigi anak sudah benar. (lihat boks: Tes Gigi).
4 Jangan menggosok gigi terlalu menekan. Selain membuat gigi nyeri dan rapuh, aktivitas ini membuat gusi penahan gigi rusak. Lakukan dengan menempelkan bulu sikat pada gigi dan mulailah gerakan menggesek. Usia 3-25 tahun, arah gerakan menyikat bebas. Namun usia di atas 25 tahun, usahakan gerakan gigi harus atas-bawah. Artinya, gosoklah gigi atas ke arah bawah, dan gigi bawah ke arah atas. Hal ini untuk mencegah rusaknya gusi gigi. Karena pada usia di atas 25 tahun kondisi gusi penahan gigi sudah mulai tak elastis.
5 Segera bersihkan gigi setelah mengkonsumsi makanan manis.
6 Jangan segera mengkonsumsi minuman atau makanan dingin setelah memakan makanan panas atau sebaliknya. Hal ini akan membuat gigi retak. Konsumsilah makanan atau minuman netral. Misalnya, air putih.
7 Biasakan anak untuk menggigit makanan dengan menggunakan geraham kiri dan kanan. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan rahang sempurna.

Box
Tes Gigi
Ambil pewarna kue. Gunakan cotton bud, celupkan, kemudian tempelkan pada gigi anak bagian luar dan dalam. Jika pewarna kue itu masih menempel berarti gigi belum bersih. Segeralah bersihkan pewarna kue dengan kain lembut. Lakukan pembersihan dan tes kembali. Tes ini sebaiknya dilakukan rutin sebulan sekali. Hal ini bertujuan melihat apakah anak telah tepat dalam menggosok gigi.

0 komentar:

Posting Komentar